Wow, 90 Persen Produksi Sutera di Indonesia Dipasok dari Sulsel
Wow, 90 Persen Produksi Sutera di Indonesia Dipasok dari Sulsel
Indonesia merupakan produsen sutera ke-9 di dunia. Berdasarkan data Trade Map 2016, Indonesia menjadi negara importir sutera ke-63 di dunia
Laporan Wartawan Tribun Timur, Muhammad Fadhly Ali
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Berdasarkan data International Sericultural Commision (Inserco) pada tahun 2012 Indonesia memproduksi sutera mencapai 20 ton, terus berkurang h ingga pada tahun 2015 produksinya hanya 8 ton.
Hal ini menyebabkan impor sutera meningkat sejak tahun 2012, terutama untuk produk benang dan kain sutera. Dalam tiga tahun terakhir nilai impor benang dan kain sutera meningkat sebesar 31,9 % dari US$1,06 juta pada 2012 menjadi US$ 1,39 juta.
Sementara impor ulat sutera turun signifikan dari US$32 ribu menjadi US$1 ribu. Hal ini menunjukkan bahwa sektor hilir menunjukan gairah yang tinggi, sementara sektor hulu cenderung menurun kinerjanya. Hal ini tentunya sangat mengancam industri persuteraan alam dalam negeri.
Perlu diketahui, Indonesia merupakan produsen sutera ke-9 di dunia. Berdasarkan data Trade Map 2016, Indonesia menjadi negara importir sutera ke-63 di dunia dengan nilai impor US$1,39 juta.
Adapun daerah yang menjadi basis industri persuteraan alam adalah Sulawesi Selatan (Sopeng, Wajo, dan Enrekang), Jawa Barat (Garut, Sukabumi, Majalaya, Cianjur), Gorontalo, dan Pati (Jawa Tengah).
âMenin gkatnya impor benang dan kain sutera harus dapat kita kendalikan. Sektor hulu dan hilir perlu bersinergi untuk kembali membangkitkan industri persuteraan alam nasional, karena Indonesia memiliki potensi yang besar untuk mengembangkannya,â kata Direktur Industri Kecil dan Menengah Kimia, Sandang, Aneka dan Kerajinan E. Ratna Utarianingrum pada Focus Group Discussion Pengembangan Industri Persuteraan Alam Nasional di Makassar, Senin (27/11/2017).
Kontribusi Sulsel sangat besar. Di 2015, 8 ton produksi sutera, Sulsel punya andil 90 persen.
"2016 dan 2017 tidak jauh beda. Sulsel masih jadi pemasok sutra di Tanah Air," kata Ratna. (*)